Kamis, 21 Mei 2015



Sistem Kemudi

Steering system atau sistem kemudi berfungsi untuk mengendalikan arah kendaraan sesuai kehendak pengemudi. Umumnya yang dikendalikan adalah kedua roda depan meskipun dewasa ini telah dikembangkan dengan sistem pengendalian keempat roda. Walaupun demikian kendaraan harus dapat dikendalikan dengan mudah agar agar roda tidak terseret saat kendaraan sedang berbelok.
Untuk maksud tersebut pada tahun 1818 Rudolf Ackerman menemukan suatu cara yaitu bila kendaraan dibelokkan maka seluruh roda yang menyebabkan kendaraan berbelok harus mempunyai satu titik putar saja, dengan demikian roda mudah berbelok ( tidak terpaksa ) dan roda tidak terseret.
Dasar dari prinsip ini adalah bahwa titik putar roda jika diperpanjang dengan tie rod end ( penghubung gerakan roda kiri dan kanan ) harus tepat terletak dipertengahan antara roda belakang kiri dan kanan.


      
Mekanisme Steering Sistem
Pada dasarnya mekanisme steering dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu mekanisme steering yang digunakan untuk suspensi independent dan yang digunakan untuk suspensi rigid.




Kerja Steering System
Bila steering wheel diputar maka putaran tersebut diteruskan ke steering gear box melalui steering shaft. Didalam steering gear box putaran tersebut menyebabkan nut dapat bergerak maju dan mundur gerakan ini menyebabkan sevtor shaft dapat berputar kekiri atau kekanan. Selanjutnya putaran ini diteruskan melalui mekanisme steering system untuk membelokkan roda.

 
POWER STEERING
Power steering berfungsi untuk meringankan pemutaran steering wheel ( roda kemudi ) saat kendaraan di belokkan. Tenaga yang digunakan adalah tekanan dari oil pump power steering, tetapi ada pula yang menggunakan elektrik.
Bagian utamanya adalah :
  1. Steering Gear Box : Ball and Nut type
                                 Rack & Pinion type
  1. Power steering Oil Pump






 
Steering Gear Box
Komponen utama steering gear box
  • Spool Valve
Berfungsi untuk mengatur arah aliran minyak yang ke power piston sesuai dengan putaran steering wheel.
  • Power Piston
Berfungsi untuk membantu menggerakkan sector shaft
  • Torsion Bar
Berfungsi untuk menghubungkan putaran dari input shaft ke main shaft.

Perpindahan putaran:
Putaran dari steering wheel – input shaft – torsion bar – main shaft power piston ( gerakan axial ) – sector shaft.

Spool valve digerakkan langsung oleh main shaft melalui pin.
Jika steering wheel diputar kekiri atau ke kanan input shaft secara langsung juga berputar sesuai dengan putaran steering wheel.
Putaran input shaft tersebut secara langsung menggerakkan spool valve dan spool valve ini mengatur arah pengaliran ke power silinder. Dengan demikian power piston tertekan ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah pengemudian.
Jika steering steering wheel diputar terus maka putaran input shaft melalui torsion bar langsung memutarkan main shaft yang selanjutnya main shaft dapat bergerak ke kiri atau ke kanan.
Dengan demikian tenaga yang digunakan untuk menggerakkan power piston dan selanjutnya memutarkan sector shaft dibantu oleh bantuan tekanan minyak pada power silinder.





Cara Kerja :
Steering Wheel diputar ke kanan
Saat steering wheel diputar ke kanan maka input shaft berputar searah jarum jam. Putaran ini selanjutnya menggerakkan spool valve bergerak kearah kanan. Dengan demikian tekanan minyak dari P/S oil pump dialirkan ke power silinder sebelah kanan dan menekan power piston ke kiri. Sedangkan minyak yang ada di power silinder sebelah kiri tertekan keluar oil tank.

Steering Wheel diputar ke kiri.
Saat steering wheel diputar kekiri maka input shaft berputar berlawanan arah jarum jam. Putaran ini selanjutnya menggerakkan spool valve bergerak kea rah kiri. Dengan demikian tekanan minyak dari P/S oil pump dialirkan ke power silinder sebelah kiri dan menekan power piston ke kanan. Sedangkan minyak yang ada di powewr silinder sebelah kanan tertekan keluar oil tank.


 Jika engine tidak hidup dan steering wheel diputar.
Jika engine tidak hidup dan steering wheel diputar atau jika terjadi kerusakan pada system nidroliknya maka kerja dari gear box adalah sebagai berikut:
Putaran dari steering wheel – input shaft  dan melalui stopper pin putaran tersebut diteruskan ke main shaft.

Power Steering Oil Pump
Power steering oil pump yang akan dibahas ini adalah jenis Vane Type dan langsung digerakkan oleh engine melalui V – Belt, sehingga tekanan P/S oil pump tergantung dengan putaran engine, semakin tinggi putaran engine semakin besar pula tekanannya atau sebaliknya.
Tekanan pada system hidrolik power steering maximum adalah 70 Kg/cm, untuk memperoleh tekanan yang konstan dan untuk menjaga supaya pada kecepatan tinggi, steering tidak semakin ringan maka didalam P/S oil pump dilengkapi dengan Relief Valve dan Control Valve.
Control Valve
Berfungsi untuk mengatur tekanan pada power steering.
Putaran Idling
Jika putaran engine idling maka tekanan yang mengalir ke system juga rendah.
Pada kondisi seperti ini posisi orifice A1 terbuka besar sehingga tekanan dari P/S oil pump yang ke steering gear box dapat langsung melalui orifice A1.
 
Jalan dengan putaran rendah
Jika putaran engine meningkat maka tekanan oli yang mengalir ke sistem juga semakin tinggi akibatnya tekanan tersebut mampu menekan control valve bergerak ke kiri melawan kekuatan control spring. Dengan demikian celah orifice A1 semakin mengecil.

Jalan dengan kecepatan tinggi.
Jika kendaraan dijalankan dengan kecepatan tinggi maka tekanan yang mengalir ke sistem juga tinggi. Akibatnya control valve tertekan semakin jauh dengan demikian orifice A1 semakin kecil.

Relief Valve
Berfungsi untuk mengatur supaya tekanan P/S oil pump tidak dapat lebih dari 70 Kg/cm walaupun engine telah membuat putaran tinggi.

 
Cara kerja relief valve:
Jika tekanan yang dihasilkan oleh P/S oil pump meningkat ( lebih besar dari 70 Kg/cm ) maka steel ball tertekan ke kanan untuk membukia valve.
Dengan terbukanya valve maka tekanan minyak yang mengalir ke system sebagian juga mengalir kembali ke pump melalui orifice A2 valve.
Trouble Shooting
Gangguan
Kemungkinan Sebab
Cara Mengatasi
Kemudi Berat
Tekanan ban tidak betul
Pelumasan kurang
Caster berlebihan
Joint system kemudi aus
Ball joint lengan suspensi bawah aus
Kolom kemudi bengkok
Roda gigi kemudi salah penyetelan atau rusak
Tambahkan tekanan ban
Lumasi suspensi dan Link kemudi
Periksa alignment roda depan
Ganti joint system kemudi
Ganti ball joint lengan suspensi bawah
Periksa kolom kemudi
Setel atau perbaiki roda gigi kemudi.
Kemudi tidak kembali ke posisi lurus
Tekanan ban tidak betul

Pelumasan kurang
Alignment roda depan salah
Kolom kemudi macet, bengkok
Roda gigi kemudi salah penyetelan atau rusak
Tambahkan tekanan ban pada tekanan yang betul
Lumasi supensi dan link kemudi
Periksa alignment roda depan
Periksa kolom kemudi
Setel atau perbaiki roda gigi kemudi
Gerak bebas berlebihan
Bantalan roda depan aus
Yoke poros utama atau poros intermediate
aus
Ball joint lengan suspensi bawah aus
Joint sistem kemudi aus
Roda gigi kemudi salah penyetelan / aus
Ganti bantalan roda depan
Ganti poros utama atau paros intermediate

Ganti ball joint lengan suspensi bawah
Ganti joint sistem kemudi  
Setel atau perbaiki roda gigi kemudi      







Gangguan
Kemungkinan Sebab
Cara Mengatasi
Timbul kelainan suara
Link kemudi kendor
Joint sistem kemudi aus
Roda gigi kemudi salah penyetelan atau aus
Kencankan link kemudi
Ganti joint sistem kemudi
Setel atau perbaiki roda gigi kemudi

0 komentar:

Posting Komentar