Selasa, 19 Mei 2015



SISTEM PENDINGIN

1. Thermostat



Prosedur dalam mengambil dan mengganti thermostat ditentukan syarat-syarat adanya langkah-langkah pencegahan demi keamanan. Pada beberapa kendaraan thermostat hanya bisa terpasang dalam satu arah pada rumah thermostat untuk mencegah pemasangan yang salah. Terdapat kemungkinan pemasangan thermostat pada arah yang keliru terhadap posisi normalnya. Sebagai aturan umum pelor lilin (wax pellet) peraba temperatur thermostat harus dipasang pada arah menghadap blok mesin (aliran cairan pendingin). Beberapa thermostat model baru dipasang di belakang radiator. Pada keadaan demikian wax pellet tetap harus menghadap cairan pendingin (blok mesin). Kesalahan dalam pemasangan thermostat yang tepat akan mengakibatkan wax pellet pada thermostat tidak merasakan temperatur air blok mesin karena menghadap pada sisi radiator yang dingin. Hal ini akan mengakibatkan thermostat tidak membuka dengan tepat sehingga menimbulkan panas berlebih.



Pada thermostat yang menggunakan katup jiggle juga diperlukan pemasangan yang tepat. Sebagaimana disebut di muka, katup jiggle berfungsi untuk memberi jalan keluar bagi udara yang terjebak di dalam blok mesin, karena udara atau uap lebih ringan daripada cairan maka akan mengambang di atas cairan pendingin. Sehingga thermostat yang memiliki katup jiggle dipasang menghadap ke atas pada thermostat yang dipasang secara vertikal. Aturan ini tidak berlaku untuk thermostat yang dipasang secara horisontal



Pada thermostat yang terpasang secara vertikal juga harus diambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan rumah luar thermostat saat dipasang. Thermostat harus dipasang pada posisi yang tepat pada dasar tumpuan rumah thermostat sebelum memasang rumah luar thermostat. Selama dilakukan pemasangan, thermostat yang terpasang secara vertikal bisa terlepas dari tumpuan sehingga terjepit antara dasar rumah dan rumah luar sehingga rumah luar thermostat terpuntir dan retak.


Gambar 1:    Tumpuan rumah thermostat



Prosedur standar dalam melepas dan memasang kembali thermostat



Cara Melepas

1.    Alirkan cairan pendingin secukupnya dari sistem pendingin agar ketinggiannya berada di bawah dasar rumah thermostat. Berhati-hatilah terhadap cairan pendingin yang dalam keadaan panas.

2.    Longgarkan klem saluran radiator dan lepas saluran radiator dari rumah luar thermostat.

3.    Lepas sensor temperatur air/sensor thermo, kabel-kabel konektor atau vacuum line jika ada.






Petunjuk:
Tandai vacuum line dengan spidol sebelum melepasnya.

4.    Lepas mur dan baut penahan rumah luar thermostat lalu lepas rumah dengan mengetuk perlahan dengan palu.
5.    Lepas perapat (gasket) thermostat dan thermostat. Perhatikan posisi katup jiggle jika terpasang.
Gambar 2: Penempatan yang benar thermostat yang memiliki katup jiggle

Cara Memasang
1.    Bersihkan kotoran-kotoran yang ada pada perapat dengan menggunakan skrap perapat dan kertas amplas halus.

Catatan:
Yakinkan bahwa perapat sudah benar-benar bersih terutama di sekitar penyangga karena dapat menimbulkan kebocoran.
2.    Periksa pada rumah luar thermostat apakah ada tekukan, gunakan penggaris yang lurus dan perbaiki/ganti jika perlu
3.    Pasang thermostat pada tumpuan dasar rumahnya dengan pelor lilin ke arah blok mesin (aliran cairan pendingin) seperti yang seharusnya dan katup jiggle dipasang dengan benar (menghadap ke atas?).
 Catatan: Yakinkan thermostat terpasang pada tumpuan dasar rumah.
4.    Gunakan penyekat yang memadai pada kedua sisi perapat thermostat yang baru dan pasang perapat pada dasar rumah.

5.    Pasang rumah luar thermostat untuk meyakinkan bahwa thermostat masih terpasang dengan baik pada tumpuan.

6.    Pasang mur dan baut rumah luar dan sedikit kencangkan dengan rata. Kekencangan mur/baut harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

7.    Sambung kembali kabel-kabel listrik dan vacuum line. Pasang kembali saluran radiator dan kencangkan klem saluran.

8.    Isi lagi cairan pendingin hingga ketinggian yang benar. Jalankan mesin hingga mencapai temperatur kerjanya (tangki atas radiator menjadi panas) untuk meyakinkan thermostat membuka dan periksa kembali level cairan pendingin.

9.    Lakukan pemeriksaan tekanan sistem pendingin dan periksa rumah thermostat apakah terjadi kebocoran.



2. Sumbat Welsh (Welsh Plug)



Sumbat welsh atau sumbat pemuaian dipasang pada lubang-lubang jalan masuk pada blok mesin dan kepala silinder sebagai penyekat luar bagi mantel air (water jacket). Pada umumnya welsh plug terbuat dari dua macam bahan, baja lunak atau kuningan. Sumbat baja lunak dapat berkarat yang disebabkan oleh elektrolisis dan air. Jika terjadi kebocoran sumbat perlu diganti.  Biasanya sumbat welsh ditahan dengan menggunakan gesekan karena pemasangannya erat pada lubang-lubang jalan masuk dan ada yang ditahan dengan menggunakan ulir.  Ada dua jenis sumbat welsh pada kendaraan ringan yaitu tipe gelas dan tipe piringan.  Kendaraan-kendaraan model terbaru biasanya menggunakan sumbat jenis gelas.

 

3. Sumbat Welsh Tipe Piringan



Cara Melepas

1.    Alirkan keluar cairan pendingin dari sistem pendingin. Jika memungkinkan lepas sumbat pembuangan blok mesin agar cairan pendingin benar-benar terkuras bersih.

2.    Lubangi pusat sumbat welsh piringan, hati-hati jangan sampai merusak kepala silinder atau blok mesin.

3.    Pukul pusat kelengkungan sumbat welsh untuk membantu mendorong dari pemasangannya yang erat.

4.    Lepas sumbat welsh dari lubang masukan dengan meletakkan obeng atau sebuah batang yang berujung runcing pada piringan atau pada lubang piringan yang telah dibuat pada langkah sebelum ini, kemudian cukit keluar dengan sebatang kayu yang diletakkan di blok mesin sebagai penumpu.




Gambar 3:       Dua jenis umum sumbat welsh otomotif, tipe gelas dan tipe              piringan



 

Cara Memasang

1.    Bersihkan lubang masuk sumbat welsh dengan amplas halus.

2.    Lapisi tepi luar sumbat welsh tipe piringan yang baru dengan lak (Aviation Cement No.3).

3.    Letakkan sumbat welsh konveks/cembung (bentuk piringan) yang baru sehingga membelakangi bibir lubang masuk.

4.    Ratakan sumbat welsh konveks hingga melekat dengan baik pada lubang dengan menggunakan alat pendorong (punch) berpermukaan rata. Peringatan : Jangan menekan berlebihan karena akan membuat sumbat welsh menjadi cekung dan posisinya menjadi longgar pada lubang.

5.    Periksa apakah sumbat welsh terpasang dengan rapat.

6.    Tambahkan kembali cairan pendingin sesuai keperluan, kemudian lakukan tes tekanan pada sistem pendingin dan periksa pada sumbat-sumbat apakah terdapat kebocoran cairan pendingin.




 
 





Gambar 4:       Alat pendorong offset punch yang digunakan untuk membuka                     sumbat welsh tipe piringan


Gambar 5     Proses pelepasan sumbat welsh tipe piringan


Gambar 6:    Metode yang salah dan benar dalam memasang sumbatwelsh tipe piringan





 4. Sumbat Welsh Tipe Gelas



Cara Melepas

1.    Keluarkan cairan pendingin dari sistem pendingin, jika memungkinkan buka penutup saluran pembuangan blok mesin agar cairan pendingin terkuras sepenuhnya.

2.    Dorong sumbat welsh dari lubang sehingga jatuh ke mantel air dengan menggunakan sebuah pahat atau alat pendorong/punch yang berujung runcing. Dengan menekan sumbat pada pusatnya akan membuat sumbat gelas melengkung sehingga gigitannya menjadi longgar.

3.  
Keluarkan sumbat welsh dari lubang dengan cara menariknya ke tepi lubang dan meletakkan obeng atau batang berujung runcing pada sumbat welsh gelas atau pada lubang yang telah dibuat pada prosedur sebelumnya, kemudian ungkit dengan menggunakan sebatang kayu yang diletakkan pada blok mesin sebagai tumpuan.




 Gambar 7:       Sumbat welsh ditarik keluar dengan catut


Cara Memasang

1.    Bersihkan lubang masuk sumbat welsh dengan amplas halus.

2.    Lapisi sisi luar sumbat welsh yang baru dengan lak yang sesuai (Aviation Cement No. 3).

3.    Gunakan alat pendorong yang mempunyai bentuk yang cocok dengan sisi dalam sumbat welsh dan dorong sumbat welsh dengan palu hingga tepi-tepi sumbat welsh rata dengan blok mesin atau dengan sisi dalam lubang masuk yang memiliki alur.

4.    Periksa apakah sumbat welsh terpasang dengan rata pada lubang.

5.    Isi kembali cairan pendingin sebagaimana ketentuan pabrik, lakukan tes tekanan pada sistem pendingin dan periksa apakah terjadi kebocoran cairan pendingin pada sumbat yang baru.




Gambar 8:     Prosedur pemasangan sumbat welsh bentuk gelas yang tepat


5. Pipa Saluran Radiator dan Cairan Pendingin

Cara Melepas
Melepas dan memasang kembali saluran-saluran cairan pendingin memiliki  prosedur yang sederhana. Biarpun demikian untuk menghindari kerusakan komponen dan saluran maka praktek-praktek dasar kerja bengkel harus diikuti. Pembongkaran pipa saluran cairan pendingin bisa disulitkan oleh adanya komponen-komponen logam yang mengalami korosi dan menempel pada karet saluran. Dalam melepas sil/lak (seal) saluran harus berhati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada jalan keluar (outlet) plastik radiator atau jalan keluar tembaga radiator. Usahakan klem saluran radiator selonggar mungkin kemudian puntir pipa saluran perlahan untuk membuka sil. Jika tidak bisa, gunakan alat khusus untuk mencongkel pipa atau dengan menggunakan obeng yang disisipkan hati-hati di antara pipa dan jalan keluar untuk merusak sil dengan mengungkit pipa.


Jika prosedur tersebut tidak dilaksanakan secara hati-hati akan dapat menimbulkan kerusakan pipa saluran cairan pendingin, kerusakan pada karet pipa, atau jalan keluar saluran. Pipa saluran cairan pendingin pemanas yang terlalu rapat bisa dikendurkan dengan memuntir pipa saluran pada jalan keluar menggunakan tang. Penggunaan tang harus dilakukan secara sangat berhati-hati agar tidak timbul kerusakan pipa saluran pemanas maupun dinding jalan keluar heater yang tipis. Untuk memudahkan penggantian pipa saluran cairan pendingin yang ketat bisa digunakan pisau Stanley untuk memotongnya sepanjang jalan keluar.
1.    Buang cairan pendingin (hati-hatilah terhadap cairan pendingin yang panas).
2.    Kendurkan klem pipa cairan pendingin seperlunya supaya dapat digerakkan sepanjang pipa.
3.    Rusak lak/sil pipa saluran pada jalan keluar air dengan memuntirnya. Jika perlu gunakan tuas khusus untuk pipa atau obeng.
4.    Lepaskan pipa saluran cairan pendingin dari outlet.
Cara Memasang
Dalam mengganti pipa saluran cairan pendingin perlu diperhatikan peletakan pipa sebelum dirapatkan. Pipa harus diletakkan pada jalan keluar tanpa tertekuk atau terpuntir. Pemasangan pipa yang tidak tepat akan mengakibatkan kerusakan struktur pipa atau menghambat aliran cairan pendingin. Pipa saluran cairan pendingin harus ditempatkan pada posisi yang jauh dari sumber panas (manifold pembuangan), benda yang tajam/runcing atau puli dan sabuk penggerak mesin. Dalam pemasangan pipa saluran cairan pendingin pada jalan keluar cairan pendingin yang berkarat memerlukan pembersihan jalan keluar terlebih dahulu supaya diperoleh permukaan yang bersih sehingga pipa saluran bisa rapat/tidak bocor. Selain membersihkan dari karat, akan lebih baik jika diberi lapisan sil pada pipa saluran saat dipasang untuk mengurangi terjadinya kebocoran cairan pendingin pada pipa-pipa saluran lama dan outlet-outlet yang berkarat.








1.    Bersihkan permukaan jalan keluar cairan pendingin dengan amplas halus.
2.    Bersihkan bagian dalam pipa saluran cairan pendingin dan beri lak yang memadai.
3.    Pasang klem pipa saluran cairan pendingin pada pipa dan pasang pipa pada jalan keluar tanpa terpuntir atau tertekuk.
4.    Letakkan klem pada posisi yang tepat dan eratkan hingga karet pipa saluran cairan pendingin mulai tertekan klem.
5.    Isi kembali cairan pendingin sesuai ketentuan dalam manual, jalankan mesin sampai mencapai temperatur kerja normal, kemudian lakukan tes tekanan pada sistem untuk memeriksa adakah kebocoran.
6.    Periksa kekencangan klem pipa saluran cairan pendingin setelah mesin dipanaskan.


6. Pompa air

Cara Melepas dan Memasang Kembali
Melepas dan memasang kembali pompa air harus dilakukan sebagaimana petunjuk manual. Selain itu terdapat langkah-langkah keamanan yang perlu diperhatikan. Pada saat membongkar komponen-komponen perlu diperhatikan letak masing-masing baut penahan pada pompa air dengan tepat. Pada beberapa mesin baut-baut penahannya memiliki ukuran yang berbeda-beda pada pompa air. Jika keliru memasang maka akan timbul kemungkinan terjadi pemasangan baut panjang yang merusak dinding silinder. Selain itu juga harus berhati-hati dalam mengencangkan baut atau mur supaya sesuai dengan kekencangan dan urutan yang ditentukan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada pompa dan ulir pada baut. Prosedur ini sangat penting dalam pemasangan pompa air atau rumah dari logam campuran, karena kemungkinan terjadinya kerusakan bentuk atau kerusakan ulir sangat besar.





 Pemasangan pompa air harus selalu menggunakan perapat yang baru. Perapat yang lama dibuang semuanya. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kebocoran pada pompa air. Selain itu perapat-perapat pompa air harus dipasang dengan menggunakan lak yang sesuai (aviation cement). Berhati-hatilah dalam memasang kipas-kipas dan sabuk  penggerak pada pompa air. Kipas pendingin harus dipasang pada arah yang benar, karena ada kipas yang dapat bekerja dengan arah terbalik. Kesalahan pemasangan sudu-sudu kipas akan mengakibatkan kurangnya aliran udara menuju radiator sehingga mesin mengalami panas berlebih. Kekencangan sabuk penggerak pompa air yang sesuai merupakan hal kritis dalam mencegah terjadinya pembebanan berlebih pada bantalan poros pompa air atau slip pada puli pompa air saat bekerja dengan rpm yang tinggi. Pembebanan berlebih pada bantalan poros pompa air yang diakibatkan oleh tegangan yang terlalu tinggi pada sabuk penggerak akan mengakibatkan kerusakan bantalan poros yang terlalu dini. Slip pada puli yang disebabkan oleh kekencangan sabuk penggerak akan menyebabkan mesin mengalami panas berlebih pada saat bekerja dengan rpm yang tinggi, selain itu sabuk penggerak menjadi aus.





Pengamanan dalam Penggantian Pompa Air



Perhatikan dengan jelas posisi masing-masing baut saat dilakukan pembongkaran;

Buang semua bahan perapat yang lama;

Pasang kembali dengan perapat baru dan lak yang memadai;

Pasang kembali baut-baut pada tempat yang sesuai;

Kencangkan baut-baut penahan dengan urutan dan kekencangan yang sesuai ketentuan;

Yakinkan bahwa sudu-sudu kipas sudah terpasang dengan benar;

Kekencangan sabuk penggerak pompa air harus sesuai dengan ketentuan (kelengkungan sebesar 10 mm jika tidak diketahui);

Periksa adanya kebocoran dengan menggunakan tes tekanan.



 

Gambar 9:       Prosedur pemasangan kembali pompa air dan rakitan kipas

Gambar 10:     Kelengkungan sabuk penggerak sebesar 10 mm dapat                                 diterapkan jika tidak diketahui spesifikasinya.


0 komentar:

Posting Komentar